Profil

Islam merupakan agama yang mempunyai karakteristik ajaran rahmatan  lil’ alamin. Karakteristik tersebut menggambarkan universalitas Islam sebagai sebuah ajaran yang akan menjadi garansi bertahannya eksistensi agama tersebut. Dalam tataran ideal seringkali diungkapkan bahwa islam itu “Sholihun likulli zamanin wamakanin”, yaitu senantiasa sesuai dengan setiap tempat dan zaman.
Namun tentu saja idealitas Islam tidak hanya diwacanakan, akan tetapi harus diimplementasikan dalam realitas. Karena fenomena tidak bisa dihadapi dengan ketinggian ide, tapi bagaimana kokohnya aksi mengakar pada fenomena yang terjadi.
Pesantren adalah salah satu jawaban yang dibutuhkan untuk permasalahan di kalangan umat yang senantiasa bergerak mengikuti zamannya. Sejarah telah membuktikan eksistensi pesantren sebagai wahana pembinaan umat dalam bingkai agama tanpa meninggalkan karakteristik budayanya. Bukti yang jelas tertera dalam catatan sejarah menunjukan bahwa pesantren adalah lembaga pendidikan tertua di Indonesia yang terus bertahan sampai sekarang. Lebih dari itu Pondok Pesantren turut serta dalam proses tumbuh dan berkembangnya bangsa, dari mulai memperjuangkan mendirikan Negara Kesatuan Republik Indonesia hingga ikut berdinamika dalam proses berbangsa dan bernegara Indonesia.
Pondok Pesantren Zumrotul Muttaqien adalah salah satu pesantren yang telah berdiri sejak tahun 1990. Berkiprah di masyarakat dengan ciri khas kepesantrenannya. Pesantren Zumrotul Muttaqien telah berkembang dengan realitas pesantren yang ada pada saat ini.

Visi 
menyiarkan dan membumikan ajaran Islam Ahlussunnah Wal Jama’ah yang berpedoman pada ajaran para Ulama yang bersumber dari Al-Quran, Sunnah Rosulullah SAW, dan riwayat dari para sahabat dengan mempersiapkan generasi Islam yang memiliki pondasi keimanan, ketaqwaan dan keilmuan.
Misi 
  1. Membentuk wawasan keilmuan santri yang memformulasikan khasanah keilmuan Islam klasik dengan khasanah keilmuan Islam kontemporer, sehingga dapat menerapkan ajaran Islam yang relevan dengan perkembangan zaman. 
  2. Membentuk pribadi santri agar mentradisikan kesalehan ritual dan sosial atas dasar keikhlasan karena Allah semata. Menjadikan kitab-kitab klasik pada masa keemasan Islam sebagai pembentuk Tsaqofah (kebudayaan) Islam yang universal tanpa tercerabut dari lokalitas tradisi pesantren.
Metode Belajar
Metode belajar yang digunakan adalah sebagai berikut:
  1. Sorogan (privat)
  2. Bandungan (klasikal)/Bahtsul Kutub
  3. Praktikum
  4. Bahtsul Masaa’il
Pelajaran yang  disampaikan mencakup dirosah Islamiyah yakni: Ulumul Qur’an, hadits, Bahasa Arab, Fiqh, Tauhid, Akhlak, Ilmu Da’wah dan lain lain. 

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More